Setiap daerah di Indonesia, punya ciri khas makanan atau kulinernya tersendiri, begitupun dengan Kota Surakarta atau Kota Solo. Bukan hanya destinasi wisatanya saja yang terkenal, makanan khas Solo pun jadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Ada banyak sekali ragam kuliner dari Solo yang bisa kamu temui bila datang mengunjungi kota satu ini. Kamu pun bisa membawa kuliner khas ini sebagai oleh-oleh atau buah tangan untuk keluarga, teman dan kerabat.
Baca Juga: 15 Makanan Khas Jawa Timur yang Lezat dan Bikin Nagih
Inilah beberapa makanan khas Solo yang menggugah selera, dan harus kamu coba bila berkesempatan datang ke Solo.
1. Selat Solo
Selat Solo adalah makanan perpaduan antara Jawa dan Eropa. Nama yang digunakan makanan populer satu ini ternyata berasal dari pengucapan ‘salad’ oleh masyarakat Solo yang beraksen Jawa, sehingga salad pun dikenal dengan selat.
Kuliner ini berisikan potongan daging, wortel, kentang, buncis, daun selada, acar mentimun, bawang merah dan juga kuah semur yang gurih. Umumnya makanan satu ini dijual dengan harga yang terjangkau. Sudah pernah coba?
2. Serabi Notosuman
Serabi Notosuman merupakan salah satu makanan khas Solo yang legendaris dan banyak dijadikan buah tangan bagi mereka yang datang mengunjungi Solo. Makanan yang sudah ada sejak tahun 1920-an ini terbuat dari adonan tepung beras dan juga santan, teksturnya lembut di tengah, dan pinggirannya yang renyah. Cara memasaknya masih dengan menggunakan cara tradisional, yaitu menggunakan tungku.
Bila kamu ingin membeli Serabi Notosuman sebagai oleh-oleh, kamu bisa datang ke Jalan Mohammad Yamin, No 28, Jayengan, Serengan, Kota Surakarta. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 20.000 untuk satu porsinya atau terdiri dari 10 buah.
3. Sate Buntel
Makanan khas Solo berikutnya adalah penganan dari daging kambing yang dicacah, lalu dibungkus menggunakan lapisan lemak tipis, dan kemudian dibakar. Bungkusan dari lemak ini menjaga daging agar tidak kering ketika dibakar. Selain itu, lemak yang membungkus daging kambing tadi, yang terbakar, jadi menambah aroma sate buntel ini.
Untuk menikmatinya, kamu bisa mencampurnya dengan bumbu kecap, irisan bawang merah serta kol, tidak lupa jeruk nipis dan cabai rawit untuk memperkaya rasanya.
4. Sate Kere
Tidak lengkap rasanya kalau ke Solo tidak mencicipi jajanan satu ini, yaitu sate kere. Ini adalah makanan yang tercipta dari hasil kreativitas masyarakat zaman dahulu, dan terbilang sebagai makanan mewah, lho.
Sate kere ini berbahan dasar tempe, bukannya daging. Bumbu yang dipakai pada sate kere hampir serupa dengan bumbu yang digunakan sate pada umumnya. Namun yang membuat penganan ini unik adalah karena bahan dasarnya dari tempe, dan namanya yang ‘kere’ (miskin).
5. Lenjongan
Jajanan legendaris satu ini mungkin sudah jarang kita temui di daerah kota, terutama Jakarta. Tapi di Solo, Lenjongan masih banyak dijajakan di pasar, seperti Pasar Gede Solo. Isi dari lenjongan ini beraneka macm, seperti gendar, sawut, tiwul, ketan hitam, cenil, gatot, jongkong, getuk dan klepon. Untuk menambah kenikmatan rasanya, lenjongan ditaburi kelapa parut dan juga gula merah cair. Mengonsumsi satu porsi lenjongan ini, sudah pasti akan langsung mengenyangkan perutmu. Untuk harganya pun tidak mahal lho.
6. Brambang Asem
Satu lagi makanan legendaris dari Solo, yang masih bisa kamu temui hingga saat ini. Brambang Asem ini adalah makanan berbahan dasar daun ubi yang direbus yang punya aroma bawang merah, dan rasanya yang pedas. Biasanya menu ini disantap dengan tambahan tempe gembus, penganan yang berasal dari ampas tempe dan tahu.
Bila kamu ingin mencoba brambang asem, kamu bisa mencarinya di Pasar Gede Solo, dan biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 3.000 saja seporsinya.
7. Tahu Kupat
Solo juga punya penganan yang mengenyangkan tapi rasanya segar, yaitu tahu kupat. Ini adalah makanan yang terdiri dari tahu goreng dan irisan ketupat. Tidak lupa diberi tambahan tauge, kol, mie, dan juga kuah kecap manis yang hangat. Tambahan sambalnya pun semakin melengkapi rasanya.
8. Tengkleng Kambing
Untuk pecinta daging kambing, kamu pasti tidak akan mau melewatkan menu yang satu ini, yaitu tengkleng kambing. Ini adalah kuliner berupa sup yang berisikan tulang kambing. Sekilas, menu ini memang menyerupai gulai.
Di zaman dulu, makanan ini hanya dimakan oleh para bangsawan Belanda. Tapi, karena harga daging kambing yang cenderung mahal dan masyarakat hanya bisa membeli tulang, kepala dan juga kaki, maka itu, tengkleng pun akhirnya identik dengan balungan atau tulang.
9. Tahok
Sedang mencari makanan khas Solo malam hari? Nah, tahok ini jawabannya. Tahok adalah kuliner tradisional Tionghoa yang melegenda di Solo. Mungkin kita sering menyebutnya dengan nama kembang tahu.
Tahok ini berisikan semacam puding putih yang lembut, seperti tahu sutra, yang kemudian disiram kuah manis yang hangat. Kuah tersebut terbuat dari gula merah, daun pandan, daun sereh, dan jahe. Tahok ini sangat pas dikonsumsi di malam hari ataupun saat cuaca dingin untuk membantu menghangatkan tubuh.
Baca Juga: Rekomendasi 12 Restoran Sehat Kekinian di Jakarta
10. Es Gempol Pleret
Mau yang menyegarkan dahaga di siang hari? Nah, ini dia, es gempol pleret. Bahan utama gempol ini merupakan tepung beras, yang kemudian dipapatkan dan dibentuk bulat pipih. Sedangkan pleret dibuat dari adonan tepung beras dan gula jawa. Biasanya es gempol pleret disajikan bersama cendol dawet. Rasanya yang segar dan manis, ditambah dengan aroma daun pandan yang digunakan ketika pembuatan, semakin menambah selera.
Kamu bisa menemukan es gempol pleret ini di Jalan Dr. Wahidin, Laweyan, Solo, yaitu Es Gempol Pleret Pak Suhar, dengan harga Rp. 3.000 saja.
11. Intip Solo
Namanya kuliner satu ini memang lah unik. Makanan yang terbuat dari kerak nasi yang dikeringkan dan digoreng kembali ini, sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas Solo kekinian. Biasanya, Intip dibuat dengan bentuk yang besar. Untuk bumbunya, Intip menggunakan bumbu berupa daun bawang dan terasi.
12. Ampyang
Satu lagi, oleh-oleh khas Solo kekinian yang bisa kamu bawakan untuk sanak saudara ataupun kerabat, yaitu ampyang. Ini adalah camilan tradisional yang punya rasa manis dan legit. Bahan dasarnya adalah kacang tanah yang dicampur gula merah. Dilihat sekilas, bentuknya memang seperti keripik atau peyek, namun rasanya manis dan punya aroma jahe yang sangat khas. Teksturnya agak keras, tapi rasanya lezat.
Di zaman dahulu, ampyang dikonsumsi untuk menghangatkan badan. Ampyang pun digunakan di beragam upacara bagi masyarakat Jawa, seperti hari besar keagamaan ataupun pernikahan.
Baca Juga: 8 Makanan Tradisional Indonesia yang Bikin Ketagihan
Wah, beragam sekali ya makanan khas Solo yang ada? Mulai dari yang gurih hingga manis, mulai dari yang menyegarkan hingga menghangatkan tubuh, ataupun cemilan hingga yang mengenyangkan. Seluruhnya punya cita rasa yang khas yang tentu tidak boleh sampai kamu lewatkan untuk mencobanya.